1). Persiapan Lahan
Sebelum padi ditanam di lahan terlebih dahulu tanah sawah dibajak sedalam 20-30 cm. Pematang dibersihkan pula dari rumput dan telur-telur keong mas. Pada dikala proses pembajakan awal telah final tanah selanjutnya digaru untuk dihaluskan supaya simpel ditanami padi, selanjutnya diratidakan. Buat kemalir di sisi petidakan untuk menggiring keong supaya simpel dikendalikan sehingga tidak mengganggu tumbuhan.
2). Persiapan Persemaian
Lahan untuk persemaian disiapkan sesuai dengan luasan lahan dan benih yg dibutuhkan, untuk luasan lahan 1 ha diperlukan luas semaian 400 m2 atau 4 % dari lahan yg akan ditanami. Benih yg diperlukan untuk 1 ha antara 22 – 25 kg ( 5 kantong benih ukuran 5 kg/kantong ).
3). Persiapan Benih
Sebelum disebar pastikan benih yg akan ditanam yakni benih unggul, bersertifikat dan bermutu. Jangan dibiasakan memakai benih turunan hasil panen. Ciri-ciri benih yan baik sanggup dilihat dari bentuk fisiknya yg mengkilap higienis dan berisi. Untuk menentukan benih yg baik lakukan langkah-langkah sbb :
Siapkan air , garam dan telur bebek.
Masukan garam dan telur angsa kedalam air, perhatikan telur angsa jikalau masih karam tambahkan garam hingga telur terapung.
Setelah telur telah terapung, ambil dan masukan benih yg telah disiapkan, benih yg karam yakni yg manis untuk ditanam sedangkan yg mengapung dibuang.
Benih direndam selama 8 jam ,ditiriskan , selanjutnya diperam 24 – 36 jam yg biasa disebut proses togenisasi dalam wadah karung goni, tampah yg ditutup daun pisang. Untuk mencegah serangan hama penyakit benih sanggup disemprot dengan larutan insektisida dan fungisida dengan konsentrasi 0,1%/ liter.
BACA JUGA
4). Penanaman
Dalam metode tanam pindah atau TaPin umur benih siap dipindahkan antara 14-21 hari selama di semaian. Ada baiknya disemprot insektisida terlebih dahulu 2 hari sebelum tanam dengan konsentrasi 0,1 %/ liter. Persiapan sebelumnya, tanah hendaknya lahan sawah di garit terlebih dahulu memakai kencaan . Ukuran kencaan 20 cm dengan sistem tanam legowo 2 : 1 ( jarak tanam 20 x 10 cm ) akan menghasilkan populasi tumbuhan sebanyak 333 ribu, sedangkan legowo 4 : 1 ( jarak tanam 20 x 10 cm ) akan menghasilkan populasi tumbuhan sebanyak 400 ribu setiap 1 ha. Jumlah benih yg ditanam tidak lebih dari 3 buah per lubang.
5). Pemupukan
Dalam melaksanakan pemupukan untuk padi sawah sebaiknya petani mengenal dahulu 6 sempurna dalam acara pemupukan ( sempurna jenis, sasaran, dosis, waktu, cara, dan mutu ). Ada 3 tahap pemupukan untuk tumbuhan padi yg baik dilakukan oleh petani untuk mendapat hasil yg memuaskan.
-Tahap 1
Dikatidakan sebagai pemupukan dasar. Pupuk yg diberikan yakni pupuk organik dan pupuk anorganik menyerupai TSP atau SP 36. Bisa diberikan dikala proses penggaruan yg kedua kalinya
-Susulan 1
Pupuk susulan pertama terdiri dari urea, NPK takaran sesuai rekomendasi, diberikan dikala padi berumur 15 – 28 HST (hari sehabis tanam) biasa dilakukan dikala penyiangan (gasruk)
-Susulan ke 2
Diberikan dikala tumbuhan berumur 40 – 58 HST, yaitu Urea dan NPK dengan takaran sesuai rekomendasi.
6). Pemeliharaan
Pemeliharaan rutin yg sanggup dilakukan yakni pengamatan air, hama dan penyakit serta kebersihan lahan. Kondisi air dikala bibit akan ditanam dan pemupukan yakni macak-macak, air mulai diberikan dikala telah ditanam, dan sehabis dipupuk dengan tinggi 5 cm. Setelah pemupukan kedua keadaan air dibiarkan tergenang dan dibiarkan hingga dengan panen.
7). Pengendalian HPT
Pengendalian Hama dan Penyakit mulai dilakukan semenjak di persemaian hingga panen, hal yg paling simpel dilakukan yakni pengamatan. Beberapa jenis hama yg paling sering menyerang yakni penggerek batang ( sundep, beluk) HPP, Wereng Coklat dan Hijau pengendalian sesuai rekomendasi POPT, sedangkan penyakit menyerupai Kresek, Blast dan Kerdil Rumput, Pengendalian sesuai rekomendasi POPT
8). Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan ketika waktu telah cukup untuk dipanen, ciri yg simpel diketahui yakni ketika gabah sudah terisi penuh dan menguning dan sebagian daun juga telah menguning. Panen dilakukan dengan cara digebot memakai mesin perontok, maupun alat perontok sederhana. Dari beberapa percobaan demplot di areal sawah yg ada di Kecamatan Anyar diperoleh hasil rata-rata untuk varietas Ciherang 6 – 7 ton/ha GKP, Varietas Inpari 10 8 – 9 ton/ha GKP, dan Hibrida DG 9 SHS 8 8 – 10 ton/ha GKP. Sumber http://www.budidayatanaman99.com
Sebelum padi ditanam di lahan terlebih dahulu tanah sawah dibajak sedalam 20-30 cm. Pematang dibersihkan pula dari rumput dan telur-telur keong mas. Pada dikala proses pembajakan awal telah final tanah selanjutnya digaru untuk dihaluskan supaya simpel ditanami padi, selanjutnya diratidakan. Buat kemalir di sisi petidakan untuk menggiring keong supaya simpel dikendalikan sehingga tidak mengganggu tumbuhan.
2). Persiapan Persemaian
Lahan untuk persemaian disiapkan sesuai dengan luasan lahan dan benih yg dibutuhkan, untuk luasan lahan 1 ha diperlukan luas semaian 400 m2 atau 4 % dari lahan yg akan ditanami. Benih yg diperlukan untuk 1 ha antara 22 – 25 kg ( 5 kantong benih ukuran 5 kg/kantong ).
3). Persiapan Benih
Sebelum disebar pastikan benih yg akan ditanam yakni benih unggul, bersertifikat dan bermutu. Jangan dibiasakan memakai benih turunan hasil panen. Ciri-ciri benih yan baik sanggup dilihat dari bentuk fisiknya yg mengkilap higienis dan berisi. Untuk menentukan benih yg baik lakukan langkah-langkah sbb :
Siapkan air , garam dan telur bebek.
Masukan garam dan telur angsa kedalam air, perhatikan telur angsa jikalau masih karam tambahkan garam hingga telur terapung.
Setelah telur telah terapung, ambil dan masukan benih yg telah disiapkan, benih yg karam yakni yg manis untuk ditanam sedangkan yg mengapung dibuang.
Benih direndam selama 8 jam ,ditiriskan , selanjutnya diperam 24 – 36 jam yg biasa disebut proses togenisasi dalam wadah karung goni, tampah yg ditutup daun pisang. Untuk mencegah serangan hama penyakit benih sanggup disemprot dengan larutan insektisida dan fungisida dengan konsentrasi 0,1%/ liter.
BACA JUGA
Metode Budidaya Sawi Putih Hingga Tumbuh Subur
Hati-Hati Terhadap Hama Ini, Bisa Mematikan Tanaman Anggrek Anda!
Ternyata, Seperti Ini Cara Yang Benar Budidaya Tomat Dengan Panen Melimpah!
Trik Mencangkok Buah yg Lebih Gampang
4). Penanaman
Dalam metode tanam pindah atau TaPin umur benih siap dipindahkan antara 14-21 hari selama di semaian. Ada baiknya disemprot insektisida terlebih dahulu 2 hari sebelum tanam dengan konsentrasi 0,1 %/ liter. Persiapan sebelumnya, tanah hendaknya lahan sawah di garit terlebih dahulu memakai kencaan . Ukuran kencaan 20 cm dengan sistem tanam legowo 2 : 1 ( jarak tanam 20 x 10 cm ) akan menghasilkan populasi tumbuhan sebanyak 333 ribu, sedangkan legowo 4 : 1 ( jarak tanam 20 x 10 cm ) akan menghasilkan populasi tumbuhan sebanyak 400 ribu setiap 1 ha. Jumlah benih yg ditanam tidak lebih dari 3 buah per lubang.
5). Pemupukan
Dalam melaksanakan pemupukan untuk padi sawah sebaiknya petani mengenal dahulu 6 sempurna dalam acara pemupukan ( sempurna jenis, sasaran, dosis, waktu, cara, dan mutu ). Ada 3 tahap pemupukan untuk tumbuhan padi yg baik dilakukan oleh petani untuk mendapat hasil yg memuaskan.
-Tahap 1
Dikatidakan sebagai pemupukan dasar. Pupuk yg diberikan yakni pupuk organik dan pupuk anorganik menyerupai TSP atau SP 36. Bisa diberikan dikala proses penggaruan yg kedua kalinya
-Susulan 1
Pupuk susulan pertama terdiri dari urea, NPK takaran sesuai rekomendasi, diberikan dikala padi berumur 15 – 28 HST (hari sehabis tanam) biasa dilakukan dikala penyiangan (gasruk)
-Susulan ke 2
Diberikan dikala tumbuhan berumur 40 – 58 HST, yaitu Urea dan NPK dengan takaran sesuai rekomendasi.
6). Pemeliharaan
Pemeliharaan rutin yg sanggup dilakukan yakni pengamatan air, hama dan penyakit serta kebersihan lahan. Kondisi air dikala bibit akan ditanam dan pemupukan yakni macak-macak, air mulai diberikan dikala telah ditanam, dan sehabis dipupuk dengan tinggi 5 cm. Setelah pemupukan kedua keadaan air dibiarkan tergenang dan dibiarkan hingga dengan panen.
7). Pengendalian HPT
Pengendalian Hama dan Penyakit mulai dilakukan semenjak di persemaian hingga panen, hal yg paling simpel dilakukan yakni pengamatan. Beberapa jenis hama yg paling sering menyerang yakni penggerek batang ( sundep, beluk) HPP, Wereng Coklat dan Hijau pengendalian sesuai rekomendasi POPT, sedangkan penyakit menyerupai Kresek, Blast dan Kerdil Rumput, Pengendalian sesuai rekomendasi POPT
8). Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan ketika waktu telah cukup untuk dipanen, ciri yg simpel diketahui yakni ketika gabah sudah terisi penuh dan menguning dan sebagian daun juga telah menguning. Panen dilakukan dengan cara digebot memakai mesin perontok, maupun alat perontok sederhana. Dari beberapa percobaan demplot di areal sawah yg ada di Kecamatan Anyar diperoleh hasil rata-rata untuk varietas Ciherang 6 – 7 ton/ha GKP, Varietas Inpari 10 8 – 9 ton/ha GKP, dan Hibrida DG 9 SHS 8 8 – 10 ton/ha GKP. Sumber http://www.budidayatanaman99.com
Komentar
Posting Komentar